Jumat, 07 Desember 2012

Pendidikan seks dimasukan kedalam pengajajaran sekolah, aspek dan cara penyampaiannya


“Pendidikan seks  dimasukkan  ke dalam pengajaran sekolah,
Aspek dan cara penyampainnya”

Pendidikan seks (sex education) adalah ilmu pengetahuan yang kita dapatkan yang berhubungan dengan jenis kelamin yang mencakup pertumbuhan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi, tentang menstruasi dan sebagainya sampai masalah perkawinan dan kehamilan pun dibahas di dalamnya.
Bagi sebagian orang, pendidikan seks dianggap sebagai ilmu yang hanya membahas tentang hubungan badan. Pendapat-pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Padahal, materi pendidikan seks ini sangat luas cakupannya dan salah satunya adalah hubungan badan dan reproduksi. Kenyataan yang terjadi saat ini adalah orang tua dan guru banyak yang menganggap bahwa pendidikan seks ini tidak perlu dipelajari, bahkan tidak sedikit orang tua dan para guru yang memilih untuk menghindar dan menanggap pendidikan seks ini tidak perlu diberikan kepada anak dan peserta didiknya. Padahal jika orang tua dan guru tidak mampu memberikan pendidikan seks kepada anak didik mereka, kemungkinan terbesar mereka akan mencari informasi tentang seks ini dari sumber-sumber lain, seperti internet, koran, majalah dan lain-lain. Tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang mereka dapat dari internet dan media lainnya akan menyesatkan mereka karena tidak adanya bimbingan dan pengawasan dari guru dan orang tua mereka.
Akhir-akhir ini banyak terjadi pergaulan bebas dikalangan pelajar dan mahasiswa. Semua tindakan dan pencegahan sudah dilakukan, tapi pergaulan bebas ini belum juga bisa dihentikan. Hal ini dikarenakan  kurangnya pengetahuan tentang seks dan kurangnya bimbingan dan pengajaran yang diberikan oleh guru dan orang tua mereka. Oleh karena itu, pendidikan seks perlu dimasukkan kedalam kurikulum pengajaran di sekolah mereka, mulai tingkat SMP, SMA sampai perguruan tinggi.
Belajar tentang seks berbeda dengan kita belajar keterampilan yang lain. Misalnya, saat kita belajar memainkan alat musik, kita dituntut untuk memainkan alat musik itu secara benar. Namun, belajar tentang seks bukanlah belajar bagaimana cara melakukan seks dengan baik melainkan bagaimana cara untuk menghindari dampak negatif yang timbul akibat aktivitas seks tersebut.
Ketika pendidikan seks dimasukkan kedalam pengajaran di sekolah, maka aspek dan penyampaiannya harus baik dan benar. Diantara aspek-aspek penyampaian seks yaitu, Pertama,  aspek agama dimana para remaja memiliki dasar agama yang kuat sehingga mereka mengetahui hukum tetang hubungan laki-laki dan perempuan. Kedua, aspek ilmu pengetahuan. Dalam aspek ilmu pengetahuan pendidikan membahas tentang organ reproduksi, penyakit kelamin dan hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi manusia. Ketiga, aspek psikologis. Aspek psikologis berkaitan dengan rasa suka antar lawan jenis, dorongan menjalin hubungan dengan lawan jenis  sampai dorongan melakukan hubungan seksual.
Cara penyampaian materi seks ini harus baik dan benar yang disesuaikan dengan aspek-aspek yang tersebut di atas. Dalam hal ini pendidik harus bisa menempatkan dirinya sebagai siswa tapi tidak melupakan statusnya sebagai guru. Pendidik bisa menyampaikan materi seks ini menggunakan media ekektronik, misalnya menggunakan proyektor LCD. Pendidik juga bisa menyampaikan materi seks ini di depan kelas dengan agar terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan guru, pendekatan secara personal pun perlu dilakukan dalam menyampaikan pendidikan seks. Pendekatan personal dapat memberikan kebebasan dan keleluasaan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami tentang seks. Pendekatan-pendekatan seperti ini diharapkan bisa menjadi cara yang efektif dalam menyampaikan pendidikan seks serta mengarahkan siswa kepada cara berfikir yang positif dan tidak terjerumus kepada hal-hal negatif.
Selain itu, cara penyampaian pendidikan seks ini perlu disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Misalnya, penyampaian materi seks kepada siswa SMP. Selain mempelajari ilmu biologi, pendidikan seks pun perlu disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Atau bisa juga memberikan pelatihan atau seminar yang dilakukan 1 mingu sekali atau 1 bulan sekali yang materinya bisa disampaiakan oleh dokter ahli atau petugas kesehatan masyarakat. Selanjutnya, penyampaian materi seks pada tingkat SMA. Seperti kita ketahui bahwa usia SMA adalah usia remaja, dimana mereka msih mencari tau jati diri merea sehingga pendidikan seks sangat diperlukan. Materi seks yang disampaikan lebih terperinci, diantaranya, penjelasan seks yang terperinci, penyakit menular pada organ reproduksi dan tindakan yang dilakukan untuk menghindari pergaulan bebas (free sex).


Sumber referensi :
·         http://dokterkecil.wordpress.com
·         Diunduh dari Edukasi Seks Sejak Dini
·         Diunduh dari Mengapa Pendidikan Seks Dianggap Tabu?



Minggu, 02 Desember 2012

Sex Education


Pendidikan seks (sex education) adalah informasi mengenai masalah seksualitas secara jelas dan benar yang meliputi kelahiran, kehamilan, hubungan seks, pergaulan, kesehatan, kejiwaan dan masyarakat. Pendidikan seks juga mengandung pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang kita dapatkan yang berhubungan dengan jenis kelamin yang mencakup pertumbuhan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi, tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya sampai masalah perkawinan dan kehamilan pun dibahas di dalamnya.
Selama ini, jika kita berbicara masalah pendidikan seks (sex education), yang terbesit dalam benak sebagian orang adalah tentang hubungaan seks antara pria dan wanita. Padahal, pendidikan seks itu adalah masalah perbedaan antara kelamin laki-laki dengan kelamin perempuan. Sehingga pembicaraan tentang sex education ini masih dianggap tabu dan dianggap sebagai hal yang vulgar dikalangan masyarakat.
Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih dikenal dengan sex education sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang menginjak dewasa atau remaja baik melalui pendidikan formal maupun informal, untuk mencegah biasnya pengetahuan tentang pendidikan seks atau kesehatan reproduksi dikalangan remaja. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang mengenai pentingnya pendidikan seks atau sex education dikalangan remaja, yaitu :
·         Untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja.
·         Memiliki kesadaran akan pentingnya memahami masalah seksualitas.
·         Memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi seksualnya.
·         Memahami masalah-masalah seksualitas remaja.
·         Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas.
Selain itu, ada beberapa hal yang menjadi faktor pentingnya pengetahuan tentang pendidikan seks. pertama, dimana anak-anak tumbuh menjaadi remaja dan mereka belum mengetahui sex education yang sesungguhnya. Orang tua mereka masih menganggap itu sebagai hal yang tabu dan belum tepat untuk disampaikan kepada anak-anak mereka, sehingga dengan ketidak fahaman mereka, mereka tidak mengetahui seberapa penting kesehatan organ reprodukinya dan tidak bertanggung jawab terhadap organ reproduksinya tersebut. .
Faktor kedua, karena ketidak fahaman para remaja tentang seks dan kesehatan oergan reproduksinya. Di lingkungan sosial mereka, banyak sekali media-media yang menyajikan dan menawarkan informasi-informasi yang bersifat pornografi, seperti surat kabar, televisi, internet, majalah dan sebagainya. Pengetahuan yang mereka dapatkan tentang seks hanya sebatas pengetahuan yang mereka dapatkan dari media-media tersebut, sehingga saat ini marak terjadi pergaulan bebas,  hubungan seks diluar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan sebagai akibat dari ketidak fahaman para remaja terhadap seks.  
Sebagian besar orang berpendapat bahwa pendidikan seks (sex education) ini perlu di masukkan kedalam kurukulum pendidikan di sekolah menengah untuk mengetahui, mengantisipasi dan menghindari pergaulan bebas dikalangan pelajar atau remaja, serta untuk mengurangi dampak negatif lainnya dari minimnya pengetahuan remaja tentang seks. Materi yang disampaikan harus disertai pengarahan yang benar dan sesuai aturan, agar informasi yang mereka dapatkan bisa dipahami dan tidak disalah gunakan.
Mungkin kita baru menyadari pentingnya pendidikan seks karena saat ini sudah banyak kasus tentang pergaulan bebas yang marak terjadi dikalangan remaja. Kalau kita berbicara masalah pergaulan bebas, sebenarnya pergaulan bebas ini sudah terjadi sejak dulu, hanya saja saat ini kejadiannya semakin parah dan semakin nyata terlihat. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dimana sangat mempermudah manusia berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman, keluarga, bahkan orang yang belum dikenalnya sekalipun. Yang dibutuhkaan saat ini bukanlah saling menyalahkan satu sama lain, akan tetapi bagaimana kita memberikan pendidikan tentang seks secara baik dan benar kepada para remaja dan generasi muda baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Dengan begitu, setidaknya para remaja paham akan pentingnya pendidikan seks (sex education) dan memahami bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi mereka yang nantinya bisa diaplikasikan dalam pergaulan dan kehidupannya.
Dengan diterapkannya kurikulum tentang pendidikan seks di sekolah-sekolah menengah ini tentu tidak terlepas dari pro dan kontra baik dikalangan wali murid maupun lingkungan sekitarnya. Diantara hal-hal yang membuat pihak sekolah, wali murid dan masyarakat menyetujui atas diterapkan kurikulum pendidikan seks adalah sebagai berikut :
1.        Pendidikan seks di sekolah-sekolah dapat membantu anak memahami dampak dari seks dalam kehidupan mereka, sehingga hubungan seks bebas dikalangan remaja dapat diatasi denagn memberi dan memperluas pengetahuan mereka tentanhg bahayanya.
2.        Pendidikan seks juga menjawab semua pertanyaan yang ada dibenak mereka seiring dengan perubahan yang terjadi pada tubuh mereka.
3.        Pelecehan seksual saat ini semakin marak terjadi di seluruh dunia, sehingga pendidikan seks ini dapat berperan aktif dalam menangani masalah penganiayaan dan pelecehan seksual ini.
4.        Pengetahuan seks yang mereka dapat dari sekolah akan jauh lebih baik ketimbang harus membiarkan mereka mencari sendiri informasi tentang materi seks dan pornografi dari internet. Karena terkadang informasi yang mereka dapat dari internet itu hanya akan menyesatkan mereka dan menimbulkan pemahaman yang salah.
`    Selain itu, ada beberapa hal yang menimbulkan kontra atau ketidaksetujuan pihak sekolah, wali murid dan lingkungan sekitarnya terhadap penerapan kurikulum pendidikan seks di sekolah mereka, yaitu :
1.        Besar kemungkinan informasi tentang seks yang mereka dapatkan dapatkan di usia dini tidak seperti yang diharapkan dan dikhawatirkan adanya pemahaman yang salah.
2.        Sebagian guru yang diberi tugas untuk menyampaikan materi seks untuk siswa tidak sesuai dengan bidangnya dan tidak memiliki informasi yang jelas tentang pendidikan seks itu sendiri. Hal ini akan sangat berbahaya karena informasi tentang seks yang salah akan sangat mematikan.
3.        Jika pendidikan seks ini tidak disampaikan dengan benar, maka materi pendidikan seks ini akan menjadi sebuah ejekan yang kemudian akan dianggap sebagai sebuah lelucon bagi para siswa saat materi tersebut diberikan.

Selain pengetahuan tentang seks yang kita dapatkan dari lembaga pendidikan, buku, dan media lainnya, kita juga perlu menggali pengetahuan tentang seks ini dari kitab suci Al-Qur’an. Zaman kita ini mengira telah mencapai penemuan-penemuan baru dalam segala bidang. Mereka mengira bahwa pengetahuan tentang seks dan kehidupan yang sekarang banyak disajikan adalah hasil dari alam modern. Padahal 14 abad yang lalu soal-soal teoritis tentang kehidupan dan reproduksi sudah disajikan untuk diketahui dan dipelajari manusia. Hanya saja waktu itu manusia belum memiliki pengetahuan tentang anatomik dan fisiologi untuk dikembangkan lebih lanjut lagi, sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa-bahasa yang sangat sederhana sebagaimana yang ada dalam Al-Qur’an. Aspek-aspek praktis juga tidak ditinggalkan, tentang tidakan yang harus dilakukan manusia dalam segala bentuk kehidupannya, kehidupan seks juga tidak dikecualikan.
Masalah seks yang sangat mendasar telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam surat At-Tariq ayat 6 dan 7. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa daerah seks dalam tubuh laki-laki dinamakan “sulb”, sedangkan daerah seks dalam tubuh perempuan dinamakan “taraib”. Ini dianggap terjemahan yang paling tepat, yang lebih mudah dipahami.  Ini sudah jelas berbeda dengan penafsiran yang dijelaskan oleh pengarang-pengarang inggris, perancis dan yang lainnya yang sulit dipahami, seperti:  "manusia  itu  diciptakan  daripada  cairan yang
memancar yang keluar dari tulang punggung dan  tulang-tulang dada." Yang  tersebut  itu  lebih  merupakan  interpretasi dan terjemahan dari apa yang ada dalam Al-Qur’an. Selain itu, Al-Qur’an pun membahas masalah menstruasi dan hubungan suami istri yang sangat jelas dan terperinci. 
               Itulah materi Sex Education yang bisa saya bahas, semoga bisa bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, paling tidak bisa memberikan pengetahuan dan sedikit pencerahan terhadap pentingnya mempelajri pendidikan seks termasuk pembahasan-pembahasan yang ada di dalamnya.
 


Sumber Referensi :

Ø  BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern
Dr. Maurice Bucaille
 
Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta